Saat Teduh 10 Juni 2008

Saat teduh SELASA - 10 JUNI 2008
Bacaan alkitab: Lukas 2:25-38

25. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
26. dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
27. Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,
28. ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:
29. "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
30. sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
31. yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
32. yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
33. Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.
34. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan
35. --dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."
36. Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya,
37. dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.
38. Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.


Sumber Kemudaan
Setelah Yosua menjadi tua dan lanjut umurnya, berfirmanlah Tuhan kepadanya: "Engkau telah tua dan lanjut umur, dan dari negeri ini masih amat banyak yang belum diduduki. * Yos. 13:1

RENUNGAN

Kita, orang-orang tua, dapat belajar dari pesan yang diucapkan Tuhan kepada Yosua: Ya, engkau memang sudah tua, namun masih banyak yang harus kau kerjakan. Sering kali apa yang perlu kita lakukan terlihat jelas di depan mata kita Tugas itu pun mungkin tampak jelas bagi orang lain. Lalu mengapa kita, orang-orang tua, tidak melaksanakannya? Tidakkah Allah merencanakan sesuatu bagi kita? Alkitab menunjukkan, lebih dari sekali Allah memakai orang-orang yang sudah tua. Ketika Allah mewahyukan bahwa Ishak akan lahir, Sara sudah berusia 90 tahun dan Abraham 100 tahun. Musa berumur 80 tahun ketika memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Hana, dalam Perjanjian Baru, berumur 84 t ahun ketika ia bersaksi kepada orang-orang bahwa Yesus yang baru lahir adalah Mesias.

Allah adalah sumber keberanian dan kekuatan yang kita butuhkan untuk tugas-tugas yang terbentang di depan kita, sekalipun kita menganggap diri kita terlalu tua atau "terlalu" yang lain. Allah melihat kita dan Dialah Tuhan atas hidup kita. Tak bolehkah Allah menghitung tahun-tahun umur kita dengan cara berbeda dari cara kita menghitungnya? Allah melihat di dalam diri kita banyak kemampuan untuk melayani, berapa pun usia kita.

Doa: Ajarlah kami, Tuhan, untuk tidak takut dengan usia kami, tetapi memohon kepada-Mu kekuatan untuk melayani, entah betapa tua atau mudanya kami. Amin.

Pokok Pikiran: Entah kita muda atau tua, Allah adalah Tuhan atas hidup kita.

Doa Syafaat: Orang-orang tua yang merasa tak berguna.


UGO GASTALDI (MILAN, ITALIA)
BPK Gunung Mulia - Jakarta, Indonesia
:berdo'a: :berdo'a: :berdo'a: